Minggu, 08 Maret 2015

Mahabbah

Allah Mengajarkan Cinta

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai 
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu, 
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu 
Cinta melukiskan bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka 
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta 

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata 
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana 
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu 
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu 
Itulah cinta karena manusia telah dibutakan oleh nafsunya 

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia 
Ditulis-Nya ketika mencipta makhluk-makhluk-Nya di atas Arsy 
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah 
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya 
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu, 
satu jam bersama serasa satu menit saja 

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah 
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Ilahi 
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya 
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia 
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran 

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah 
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu 
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas 
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah 
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki 

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan di kehidupan alam semesta 
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya 
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai 
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi 

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu 
Karena Allah mengajarkan cinta yang tulus dan agung 
Cinta yang mengalahkan amarah menebarkan keharmonisan 
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Ilahi 
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki


Tidak ada komentar:

Posting Komentar